Elkan Baggott Tak Bisa Main Hingga Ramai Isu Mafia Skor, Ketua Pelaksana Piala AFF: Kalau Benar, Hukum Gantung!

Ketua pelaksana Piala AFF 2020, Lim Kia Tong mengancam akan menghukum "gantung" jika benar terbukti ada mafia skor di kompetisi sepakbola terbesar Asia Tenggara ini.

Ramai tuduhan mafia skor berawal dari keputusan panitia Piala AFF 2020 yang melarang pemain Timnas Indonesia, Elkan Baggott tampil saat melawan Vietnam.

Elkan Baggott harus dikarantina selama 5 hari yang membuat publik tanah air merasa panitia tidak adil dengan keputusannya.

Awal mula karantina Elkan Baggott karena satu pesawat dengan seseorang yang positif Covid-19 saat penerbangan dari Inggris menuju Singapura, padahal Elkan juga pernah bermain saat melawan Laos.

Bukan hanya itu, keputusan panitia melarang Elkan Baggott juga tidak sesuai dengan yang dialami Timnas Malaysia dimana 4 pemainnya terkonfirmasi positif Covid-19, sementara pemain yang lain masih bisa bertanding.

Empat pemain Malaysia itu yakni Akhyar Rashid, Quentin Cheng, Faisal Halim, dan Khairulazhan Khalid. Safawi Rasid, rekan sekamar Akhyar yang tak tergantikan di line up.

Keputusan atas Elkan Baggot dirasa tidak adil dan seperti dibuat agar Timnas Indonesia tidak maksimal saat melawan Vietnam malam nanti, Rabu (15/12/21).

Hal ini membuat warganet tanah air geram dan beramai-ramai menyerang akun resmi AFFSuzukiCup serta FA Singapore yang menjadi tuan rumah Piala AFF 2020. Banyak yang menganggap ada mafia yang bermain di Piala AFF 2020 agar Vietnam melenggang ke semifinal dengan mudah.

Panitia pelaksana Piala AFF 2020 angkat bicara, Menurut Lim Kia Tong, jika benar Piala AFF 2020 yang digelar di Singapura itu terdapat indikasi pengaturan skor oleh mafia, maka ia mengancam agar pelaku dihukum 'gantung'.

"AFF tidak ada toleransi terhadap mafia dalam pertandingan sepak bola. Kami dan CPIB selalu waspada dan memantau ketat agar pengaturan skor tidak terjadi," ujarnya.

"Hukuman berat akan menanti orang yang melanggarnya, termasuk larangan aktivitas sepak bola kepada pemain atau siapapun pejabat yang terbukti (mengatur skor)."

"Sebelum turnamen dimulai, semua pemain dan ofisial tim telah diberi pengarahan oleh otoritas setempat tentang pengaturan skor dan konsekuensi berat yang menyertainya."

"Awas kalau tidak mau 'digantung' dari aktivitas sepak bola," tegas Lim Tia Kong.